Simargolang
News updated, telah ada blog Simargolang, silakan berkunjung ke http://simargolang.wordpress.com
Simargolang
Diambil dari Depdagri.go.id dan MelayuOnline.com
Kerajaan Asahan
1. Sejarah
Sejarah Kerajaan Asahan bermula, ketika Sultan Aceh, Iskandar Muda melakukan perjalanan ke Johor dan Malaka pada tahun 1612 M. Dalam perjalanan menuju tujuan tersebut, rombongan raja ini beristirahat di sebuah kawasan, di hulu sebuah sungai yang kemudian dinamakan Asahan. Selesai beristirahat di hulu sungai ini, kemudian perjalanan dilanjutkan ke sebuah daerah yang berbentuk tanjung, yaitu daerah pertemuan antara Sungai Asahan dengan Sungai Silau. Di tanjung tersebut, Sultan Iskandar bertemu dengan Raja Simargolang. Sebagai tempat menghadap kepada raja, di daerah tersebut kemudian dibangun sebuah pelataran atau balai. Dalam perkembangannya, daerah ini kemudian menjadi perkampungan denga nama Tanjung Balai. Karena letaknya yang strategis di lintasan jalur perdagangan antara Aceh dan Malaka, maka Tanjung Balai kemudian berkembang pesat.
Dari pertemuan Sultan Iskandar Muda dengan Raja Simargolang di atas, hubungan mereka kemudian bertambah erat dengan perkawinan Sultan Iskandar Muda dengan salah seorang putri Raja Simargolang. Dari perkawinan tersebut, kemudian lahir seorang putra bernama Abdul Jalil. Kelak, Abdul Jalil inilah yang menjadi Sultan Asahan pertama pada tahun 1630 M. Dalam perjalanannya, karena adanya ikatan kekerabatan dengan Aceh, maka kerajaan ini menjadi daerah bawahan Aceh hingga awal abad ke-19 M. Pada 12 September 1865 M, Asahan ditaklukkan oleh kolonial Belanda. Ketika Indonesia merdeka, Asahan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1946 M.
Selain dengan Aceh, hubungan Kesultanan Asahan dengan Kerajaan Batak juga terjalin dengan mesra. Bahkan, Sisingamangaraja XII pernah berinisiatif untuk meminang putri Sultan Asahan. Pinangan tersebut disetujui oleh Sultan Asahan, karena mereka yakin Sisingamangaraja telah memenuhi syarat untuk melakukan ijab kabul. Namun pernikahan tersebut batal akibat masuknya Belanda.
2. Silsilah
1. Sri Paduka Raja Abdul Jalil I bin Almarhum Sultan Iskandar Muda Johan Berdaulat (1630-16.. M)
2. Sri Paduka Raja Said Shah bin Almarhum Raja Abdul Jalil (16..-17..M)
3. Sri Paduka Raja Muhammad Mahrum Shah ibni al-Marhum Raja Said Shah (17..-1760 M)
4. Sri Paduka Raja `Abdu`l Jalil Shah II ibni al-Marhum Raja Muhammad Mahrum Shah (1760-1765 M)
5. Sri Paduka Raja Deva Shah ibni al-Marhum `Abdu`l Jalil [al-Marhum Mangkat di Pasir Putih) 1765-1805 M)
6. Sri Paduka Raja Said Musa Shah ibni al-Marhum Raja Deva Shah [al-Marhum Mangkat di-Rantau Panjang] (1805-1808 M)
7. Sri Paduka Raja Muhammad `Ali Shah ibni al-Marhum Raja Deva Shah 1808-1813 M
8. Sri Paduka Tuanku Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah I ibni al-Marhum Sultan Muhammad `Ali Shah [al-Marhum Kampung Masjid] 1813-1859 M)
9. Sri Paduka Tuanku Sultan Ahmad Shah ibni al-Marhum Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah 1859-1888 M)
10. Sri Paduka Tuanku Al-Haji Abdullah Nikmatullah Shah ibni al-Marhum Raja Muhammad Ishak, Raja Kualuh dan Leidong, juga Yang di-Pertuan Muda di Asahan. Ia ditujuk oleh Belanda setelah saudaranya, Sultan Ahmad Shah diturunkan secara paksa (1865-1867 M)
11. Sri Paduka Tuanku Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah II ibni al-Marhum Tengku Muhammad `Adil (1888-1915 M)
12. Sri Paduka Tuanku Sultan Sha`ibun `Abdu`l Jalil Rahmad Shah III ibnu al-Marhum Sultan Muhammad Husain (1915-1980 M)
3. Periode Pemerintahan
Sepanjang masa berdirinya, di Kerajaan Asahan telah berkuasa sebelas orang raja.
4. Wilayah Kekuasaan
Wilayah Kerajaan Asahan mencakup daerah yang sekarang menjadi Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Indonesia.
5. Struktur Pemerintahan
Asahan adalah kerajaan kecil yang menjadi bawahan Aceh, maka secara otomatis, struktur kekuasaan tertinggi berada di tangan Sultan Aceh. Di daerah Asahan sendiri, terlepas dari relasinya dengan Aceh, kekuasaan tertinggi berada di tangan sultan, yang bergelar Yang Dipertuan Besar/Sri Paduka Raja. Jabatan yang lebih rendah adalah Yang Dipertuan Muda. Untuk daerah Batubara dan kawasan yang lebih kecil, pemerintahan dijalankan oleh para datuk.
Ketika Asahan ditaklukkan oleh Belanda pada 12 September 1865, terjadi perubahan struktur kekuasaan, dengan Belanda sebagai penguasa tertinggi. Wakil tertinggi Belanda yang berada di Asahan adalah Kontroler yang diperkuat dengan Gouverments Besluit tanggal 30 September 1867 nomor 2, tentang pembentukan Afdeling Asahan yang berkedudukan di Tanjung Balai. Berdasarkan keputusan itu juga, Asahan dibagi mejadi tiga wilayah pemerintahan, yaitu:
1. Onder Afdeling Batubara
2. Onder Afdeling Asahan
3. Onder Afdeling Labuhan Batu
Walaupun Belanda memegang kekuaasan tertinggi dan membagi Asahan menjadi tiga pemerintahan, namun, pemerintahan para Datuk di wilayah Batubara tetap diakui Belanda. Hanya saja, kekuasaannya telah jauh berkurang, tidak seperti sebelumnya.
Secara khusus Belanda juga membagi wilayah kekuasaan sultan dan para datuk. Untuk wilayah pemerintahan kesultanan, Belanda membaginya menjad distrik dan onder distrik, yaitu:
1. Distrik Tanjung Balai dan Onder Distrik Sungai Kepayang
2. Distrik Kisaran
3. Distrik Bandar Pulau dan Onder Distrik Bandar Pasir Mandoge
Sedangkan wilayah pemerintahan para datuk di Batubara dibagi menjadi wilayah Self Bestuur, yaitu:
1. Self Bestuur Indrapura
2. Self Bestuur Lima Puluh
3. Self Bestuur Pesisir
4. Self Bestuur Suku Dua (Bogak dan Lima Laras)
Ketika Belanda menyerah pada Jepang, maka Asahan otomatis berada di bawah kekuasaan Jepang. Saat itu, Jepang yang dipimpin oleh T. Jamada mengganti struktur pemerintahan di Asahan menjadi Bunsyu dan bawahannya Fuku Bunsyu. Daerah Fuku Bunsyu adalah Batubara, sementara yang lebih kecil diubah menjadi distrik. Distrik-dsitrik tersebut adalah: Tanjung Balai, Kisaran, Bandar Pulau, Pulau Rakyat dan Sei Kepayang.
Pemerintahan Fasisme Jepang berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dan tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan. Sesuai dengan perkembangan Ketatanegaraan RI, maka berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1945, Komite Nasional Indonesia wilayah Asahan dibentuk pada bulan September 1945. Pada saat itu pemerintahan yang dipegang oleh Jepang sudah tidak ada lagi, tapi pemerintahan Kesultanan dan pemerintahan Fuku Bunsyu di Batubara masih tetap ada.
Pada tanggal 15 Maret 1946, berlaku struktur pemerintahan RI di Asahan dan wilayah Asahan dipimpin oleh Abdullah Eteng sebagai Kepala Wilayah dan Sori Harahap sebagai Wakil Kepala Wilayah, sedangkan Asahan dibagi atas 5 (lima) kewedanaan, yaitu:
1. Kewedanaan Tanjung Balai
2. Kewedanaan Kisaran
3. Kewedanaan Batubara Utara
4. Kewedanaan Batubara Selatan
5. Kewedanaan Bandar Pulau
Pada Konferensi Pamong Praja se-Keresidenan Sumatera Timur pada bulan Juni 1946 diadakan penyempurnaan struktur pemerintahan, yaitu:
1. Sebutan Wilayah Asahan diganti dengan Kabupaten Asahan
2. Sebutan Kepala Wilayah diganti dengan Bupati
3. Sebutan Wakil Kepala Wilayah diganti dengan Patih
4. Kabupaten Asahan dibagi menjadi 15 (lima belas) wilayah kecamatan, terdiri dari:
a) Kewedanaan Tanjung Balai dibagi atas:
• Kecamatan Tanjung Balai
• Kecamatan Air Joman
• Kecamatan Simpang Empat
• Kecamatan Sei Kepayang
b) Kewedanaan Kisaran dibagi atas:
• Kecamatan Kisaran
• Kecamatan Air Batu
• Kecamatan Buntu Pane
c) Kewedanaan Batubara Utara dibagi atas:
• Kecamatan Medang Deras
• Kecamatan Air Putih
d) Kewedanaan Batubara Selatan dibagi atas:
• Kecamatan Talawi
• Kecamatan Tanjung Tiram
• Kecamatan Lima Puluh
e) Kewedanaan Bandar Pulau dibagi atas:
• Kecamatan Bandar Pulau
• Kecamatan Pulau Rakyat
• Kecamatan Bandar Pasir Mandoge
Dengan mempertimbangkan posisi yang lebih strategis, maka pada tanggal 20 Mei 1968, melalui PP Nomor 19 Tahun 1980, ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari Kota Tanjung Balai ke Kota Kisaran.
6. Kehidupan Sosial Budaya
Sebagai kesultanan yang berada dalam pengaruh kebuadayaan Islam, maka di Asahan juga berkembang kehidupan keagamaan yang cukup baik. Bahkan, ada seorang ulama terkenal yang lahir dari Asahan, yaitu Syeikh Abdul Hamid. Ia lahir tahun 1880 M (1298 H), dan wafat pada 18 Februari 1951 (10 Rabiul Awal 1370 H). Datuk, nenek dan ayahnya berasal dari Talu, Minangkabau. Syekh Abdul hamid belajar agama di Mekkah, karena itu, ia sangat disegani oleh para ulama zaman itu. Dalam perkembangannya, murid-murid Syekh Abdul Hamid inilah yang kelak mendirikan organisasi Jamiyyatul Washliyyah. Sebuah organisasi yang berbasis pada aliran sunni dan mashab Syafii. Dalam banyak hal, organisasi ini memiliki persamaan dengan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang didirikan oleh para ulama Minangkabau. Adanya banyak persamaan ini, karena memang para ulama tersebut saling bersahabat baik sejak mereka menuntut ilmu di Mekkah. Pandangan para tokoh agama ini sangat berbeda dengan paham reformis yang dibawa oleh para ulama muda Minangkabau, seperti Dr. Haji Abdul Karim Amrullah. Oleh sebab itu, sering terjadi polemik di antara para pengikut kedua paham yang berbeda ini.
Di paruh pertama abad ke-20, sekitar tahun 1916, di Asahan telah berdiri sebuah sekolah yang disebut Madrasah Ulumul Arabiyyah. Sebagai direktur pertama, ditunjuk Syekh Abdul Hamid. Dalam perjalanannya, madrasah Ulumul Arabiyah ini kemudian berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang penting di Asahan, bahkan termasuk di antara madrasah yang terkenal di Sumatera Utara, sebanding dengan Madrasah Islam Stabat, Langkat, Madrasah Islam Binjai dan Madrasah al-Hasaniyah Medan. Di antara ulama terkenal lulusan sekolah Asahan ini adalah Syeikh Muhammad Arsyad Thalib Lubis (1908-1972 M).
Peninggalan tertulis warisan Kerajaan Asahan hanya berkaitan dengan buku-buku di bidang keagamaan yang dikarang oleh para ulama untuk kepentingan pengajaran. Berikut ini beberapa buah buku yang dikarang oleh Syeikh Abdul Hamid di Asahan, yaitu:
1. Ad-Durusul Khulasiyah
2. Al-Mathalibul Jamaliyah
3. Al-Mamlakul `Arabiyah.
4. Nujumul Ittiba.
5. Tamyizut Taqlidi Minal Ittiba.
6. Al-Ittiba.
7. Al-Mufradat.
8. Mi`rajun Nabi.
Arti SIMARGOLANG apan ya julfan he he he
@Beasiswa
Simargolang itu nama leluhur saya, hehe
berasal dari bahasa batak yang artinya yang pakai gelang.
Mantaappp
assalamualaikum….
salam kenal dari anak asahan sei silau kec.buntu pane
waalaikum salam
salam kenal juga.
saya lahir di seikepayang, besar di airjoman, sekarang tinggal di medan.
salam buat semua ya.
terimakasih atas emailnya…salam kekeluargaan…ohya…jangan lupa tolong emailkan alamat lengkap serta no.hpnya ya mana tau saya kesasar dimedan
http://rizalpulungan.blogspot.com
http://aasahanku.datadiri.com
“oke pak rizal, akan kirimkan ke email bapak”
Assalam alaikum w.w.
salam kenal dari Batam
aku asli dan kelahiran sungai kepayang kanan, tahun 1971 tapi tahun 1983 ikut orang tua merantau ke tanjung pinang dan sekarang bekerja di batam,
bapakku namanya yahya ahmad (1942-1998) anak dari Tengku Adil (Ahmad Daboru) dan Nenek Nurmiah Panjaitan.
Kalo kamu tau silsilah itu, mungkin jg kita punya hubungan saudara.
Balas ya
Assalamu alaikum w.w.
Salam kenal
Saya aladdin dari Batam, aku asli dan kelahiran sungai kepayang kanan tahun 1971 anak dari
Bpk. Yahya Ahmad (1942-1998) yang meninggal di Batam
Datukku bernama Ahmad Daboru, nenekku Nurmiah Panjaiatan,
Sejak tahun 1983 keluarga kami pindah dan merantau ke tg pinang.
Demikian saja dulu infomasi tentang saya,
terima kasih atas perhatiannya
wassalamu alaikum w.w
@aladdin yahya
Waalaikum salam.
Salam kenal juga.
Saya Julfansyah Margolang.
Kelahiran Sei Kepayang, 1979.
Ayah Saya Syahrin Simargolang.
Datuk Saya H rahmat Simargolang.
Kebetulan keduanya sudah tiada sejak saya kecil.
Nanti akan saya tanyakan ke Pakcik.
Kapan2 kalau ke batam, boleh berkunjung kan?
Apa boleh minta alamat email abang.
Terima kasih atas informsinya.
Wassalam
selamat buat rekan zulfan yang telah berupaya untuk mengenalkan kecamatan buntu pane, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, amin
fan, ada buku atau info tentang Revolusi sosial pada tanggal 3 Maret 1946 di Asahan. Kalo ada kabarin ke aku ya. Aku ada rencana mau buat buku Revolusi Sosial Berdarah yang menimpa keluarga Kesultanan Asahan
Ini patek yah tengku nazli dari alm tengku nazif
@mhd. andry simatupang
sama-sama. Kapan2 saya akan ke buntu Pane, boleh kan?
@tengku deddy bustamam
Insya Allah, kalau ada akan saya kabari.
ada nih link untuk revolusi sosial tahun 1946
http://melayuonline.com/article/?a=Z2lUL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D=
http://www.mergasilima.com/content/view/1231/128/
http://1simetri1.wordpress.com/2008/02/20/keruntuhan-monarchi-simalungun/
dan masih banyak lagi
Apa kabar? Sekarang tinggal dimana?
oke, salam kenal, kelahiran kita dekat2an, aku di tanjung balai 09091975, sampai saat ini kerja di kantor camat buntu pane, hp 085262670705, kontak aja fan kalau jalan2 ke kisaran, trims n smg sukses
oke friend
Tulisan ini dibuat untuk mengungkapkan sebenamya sejarah berdirinya Kesultanan Asahan. Dengan
harapan ini tidak ada lagi persepsi yang salah tentang asal muasal Kerajaan Asahan
Sejarah Sultan Asahan Pertama
Pada tahun 1612, armada tentara Aceh yang dipimpin Sultan Iskandar Muda yang juga dikenal sebagai Sultan Alaiddin Mahkota Alam Johan Berdaulat (Sultan Alaiddin Riyatsyah I Al Qahhar) ketika hendak menyerang Johor Malaka, singgah ke sebuah daerah yang letaknya di Teluk Piai sebelum meneruskan perjalanannya.
Sesampainya di daerah ini, mereka melihat tidak ada tanda-tanda kehidupan, kecuali darisungai yang
mengalir dari pedalaman banyak sabut kelapa dan kayu potongan.Sultan Iskandar Muda berpikir, pasti
ada manusia di dalamnya. Diutuslah panglima beserta anak buahnya untuk menelusuri datangnya
sampah ini lebih ke dalam.
Ternyata di Kampung Tualang di pedalaman, banyak terdapat manusia di antaranya seorang gadis
cantik bernama Putri Siti Ungu alias Putri Berinai.Mendengar adanya kehidupan manusia di pedalaman, Sultan Iskandar Muda ingin bertemu dengan penguasa daerah itu yang dipimpin seorang wanita bernama Raja Margolang.
Setelah diberitahukan maksud Sultan Aceh ini oleh panglimanya, maka Raja Margolang mengutus
penasihatnya bernama Karo-karo atau Sibayak Lingga yang dikenal sangat pintar berbahasa
Melayu.Pada saat itu, Sultan meminta kepada Karo-karo atau Sibayak Lingga untuk membangun sebuah
negeri terletak di antara tepi Sungai Asahan dan Sungai Silau.
Setelah itu, Sultan Aceh pun pulang ke negerinya sambil membawa Putri Siti Ungu menjadi istrinya.Beberapa lama diperistri Sultan Iskandar Muda, maka Putri Ungu pun hamil anak pertama.
Tetapi atas kesepakatan bersama, Karo-karo diutus untuk menjemput Putri Ungu pulang kembali ke
kampung halamannya di Panai.Setelah diutarakan oleh Karo-karo, maka Sultan Aceh ini menyetujuinya
dengan syarat, kalau lahir anak laki-laki, dialah harus menjadi sultan di Asahan dan setelah itu Karo-karo
atau Sibayak Lingga boleh memperistrikan Putri Ungu.
Setelah lahir anak laki-laki diberi nama Abdul Jalil yang akhirnya ditabalkan menjadi Sultan Asahan
pertama oleh ayahnya sendiri Sultan Iskandar muda pada tahun 1630 di sebuah balai di ujung tanjung
antara Sei Asahan dengan Sei Silau ,yang dikenal sekarang ini dengan Tanjungbalai.Beberapa tahun
kemudian, Siti Ungu menikah lagi dengan Karo karo yang setelah masuk islam diberi gelar Raja Bolon
dan memperolah seorang Putera yang bernama Raja Abdul Karim yang digelar dengan Bangsawan ”
Bahu Kanan “.
Tak berapa lama kemudian Raja Bolon menikah lagi dengan Puteri Raja Simargolang dan memperoleh
dua orang Putera yaitu Abdul Samad dan Abdul Kahar yang bergelah Bangsawan ” Bahu Kiri “. Setelah Raja Bolon meninggal terjadi perselisihan antara Sultan Abdul Jalil dengan Raja Simargolang karena mengangkat kedua cucunya tersebut menjadi raja di Kota Bayu dan Tanjung Pati.Sultan Abdul Jalil
terpaksa mengundurkan diri ke Hulu Batu Bara dan meminta bantuan ayahnya Sulatan Aceh.
Akhirnya dengan bantuan Sultan Aceh Raja Simargolang dapat dikalahkan dan dipaksa untuk membuat perjanjian damai dan pada saat itu pula Anak Sakmadiraja dinobatkan menjadi Bendahara di Kerajaan Asahan.Sultan Abdul Jalil menikah dengan Puteri dari Sakmadiraja ( Bendahara ) yang bernama Aminah dan dikaruniai 5 (lima) orang putera yaitu : Sultan Said Syah yang menjadi Sultan Asahan kedua , Raja Paduka, Raja Busu, Raja Marsyah dan Raja Huma. Dan beliau meninggal di Pangkalan Sitarak.
Sampai dengan saat ini Kerajaan Asahan telah memiliki 12 orang Sultan yang dihitung menurut Silsilah dan keturunan Raja – raja Asahan, antara lain :
1. Sultan Abdul Jalil
2. Sultan Saidisyah
3. Sultan Muhammad Rumsyah
4. Sultan Abdul Jalil Syah II (mangkat 1765)
5. Sultan Dewa Syah (1756 – 1805)
6. Sultan Musa Syah (1805 – 1808)
7.Sultan Muhammad Ali Syah (1808 – 1813)
8. Sultan Muhammad Hussein Syah.
9. Sultan Ahmad Syah
10. Sultan Muhammad Husein Syah II
11. Sultan Saibun Abdul Jalil Rahmatsyah
12. Sultan Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmatsyah
Assalamualaikum,wr,wb. Seperti terjaga dari tidur, saya sangat tertarik sekali dengan sejarah kesultanan Asahan. Saya punya garis kekerabatan dengan kesultanan ini. Cerita dari orang2 tua saya adalah keturunan ke 17 dari Sakmadiraja Pasei. Wassalam,wrwb.
@Tengku Deddy Bustamam
Terima kasih sekali masukannya. Ini akan memperkaya pemahaman saya tentang Asahan terutama tentang Simargolang.
Asslmkm semua.
Salam kenal semuanya. milis ini sangat bermanfaat sekali utk menambah ilmu pengetahuan dan menunjukkan bahwa akan mengikat kembali hubungan keluarga yg telah terputus.
Put me in……
Iqbal
@Tengku M Iqbal Bustamam
Waalaikum salam
terima kasih telah mengunjungi blog ini. BTW, namanya mirip dengan tengku deddy bustamam, apa ada hubungan keluarga?
assalamu’alaikum wr.wb salam kenal semua buat rekan2 dan kawan-kawan asahan.
nama saya. khairuddin sekarang kuliah di PPs Unimed. emangsih kita harus kembali mempelajari sejarah daerah kita asahan sebab apapun ceritanya adat, budaya tidak bisa dilepas dari kehidupan.
Saya adalah anak Raja Amransyah Simargolang yang mana Bapaknya( kakek Saya ) Raja Kaharsyah Simargolang. Saya kelahiran Jakarta dan baru 1x berkunjung ke pulo raja saya senang sekali melihat blog ini. Saya sekeluarga ada 7 orang
1. Raja Ferhat Amrisyah Simargolang
2. Raja Elvira Meiiriana Simargolang
3. Raja Diana Rahmita Simargolang
4. Raja Chinta Amalia Simargolang
5. Raja Bahrein Arie Almansirsyah Simargolang
6. Raja Belinda Nurhayati Simargolang
7. Raja Gina Lailani Simargolang.
Kami semua tinggal di Jakarta, Apabila ada Abang, Kakak, Adik yang mengetahui seluruh keluarga simargolang dapat hubungi email saya Bahrein_arie@yahoo.com karena saya mau mengenal seluruh keluarga besar simargolang yang sampai saat ini saya belum mengatahui keseluruhannya ( Mohon Maaf ) .
sekali terima kasih atas dibuatnya blog ini …mohon kita dapat bersilahturahmi anatara kakak dan adik yang mana sampai sekarang kita tidak pernah berjumpa dan saling mengetahui kabarnya
Hormat saya
Arie
@Raja Bahrein Arie Almansirsyah Simargolang
Assalamualaikum abang/bapak di Jakarta yang baik hati.
Senang sekali mendapatkan kunjungan di blog saya yang sederhana ini.
Mengenai usulan blog simargolang itu sangat menarik sekali. Terima kasih
atas idenya.
BTW, alamatnya di Jakarta dimana ya, plus no HP/telp? siapa tahu akan ke
Jakarta dalam waktu dekat ini, agar hubungan silaturrahim semakin dekat. Kirimkan aja ke email saya. Emailnya sudah saya kirim lho, tinggal di reply aja.
Oh ya, abang/bapak kelahiran tahun berapa ya? agar saya mudah memanggilnya
sebagai apa? maaf sebelumnya.
Sekali lagi terima kasih.
Wassalam.
Julfansyah Margolang
Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Semoga pemilik blog ini senantiasa mendapat rahmat
dan hidayah serta rezeki yang berkah dari Allah di
bulan yang berkah ini..
Wassalam
Sekedar berkunjung 🙂
sambil promo 🙂
ada blog baru
saya mau mencari sultan es dengki boting seroja tannjung balai asahan
Jadi teringat dengan buku Tuanku Rao, karangan Mangaraja Onggan Parlindungan, Kasihan Sisingamangaraja XII harus bertungkus lumus perang selama 26 tahun dengan Belanda.
Bahkan, Sisingamangaraja XII pernah berinisiatif untuk meminang putri Sultan Asahan. Pinangan tersebut disetujui oleh Sultan Asahan, karena mereka yakin Sisingamangaraja telah memenuhi syarat untuk melakukan ijab kabul. Namun pernikahan tersebut batal akibat masuknya Belanda.
Terus .dalam buku itu sebagian rakyat nya malah berpihak kepada Belanda , apa iya? kalau iya rakyat nya yang mana itu sekarang?
terima kasih atas om julfan yg telah membuat blog ini
saya raja m.anka anak dari raja bahrein arie senang karena saya bisa tahu bagaimana sejarah keturunan raja simargolang.trus om julfan dan anak main main ke jakarta donks
Assalamualaikum,
senang bisa tau diblog ini yang sekampung , dan bahkan ada yang masih saudara.
Ijinkan saya juga mengikuti perkenalan rekan – rekan semua. Saya anak dari Nurdin Margolang , lahir di tanjungbalai ( kampung baru ) thn 1975. Sekarang saya menetap di pekanbaru – Riau.
Sukses untuk turunan Raja Simargolang
undang
Saya Raja Alex Simargolang Ketua (Ikatan Keluarga Besar Raja Asahan Simargolang ) IKBRAS Kisaran. Mau menyampaikan bahwa sanya tanggal 18 agustus 2009 akan di adakan lintas budaya etnis di Kabupaten Asahan tepatnya di Lapangan Parasamya Kisaran, termaksud Kebudayaan dari Keluarga Besar Raja Margolang,seperti tari penyambutan para tamu Raja Margolang, tarian Malam Berinai, serta Tor-tor Raja MArgolang(mangual). mohon pada seluruh keluarga besar margolang yang ada di Indonesia untuk datang ke Asahan.
bahwa sanya pada tanggal 18 Agustus 2009 akan di adakan penampilan etnis budaya di asahan salah satunya, penampilan dari ikatankeluarga besar raja asahan simargolang (IKBRAS) di lapangan parasamya kisaran dan dari ikatan keluarga besar asahan si Margolang akan menampilkan tarian penyambutan raja margolang, tarian raja margolang berinai, tarian tor-tor raja margolang(manggual) untuk ini di mohonkan kepada seluruh keluarga besar simargolang agar dapat hadir dan memberikan support kepada keluarga simargolang yang berada di kisaran……….
ttd: Raja Alex Simargolang
@Raja alex simargolang
terima kasih atas kunjungannya. Informasi yang disampaikan sangat berharga sekali. Kami akan menyebarluaskan informasi ini. Kalau ada waktu yang cukup akan dihadiri. Insya Allah.
bos kalo aku sama sekali g tau sejarah itu tapi kalo daerah yg klen sebutin aku hafal diluar kepala dan kalo g salah aku masih punya foto kerajaan lima laras.
kalo margolang yg di air joman masih sodara armen pane margolang ya…………..????????????// yg nyalonin diri di pileg smalem
saya orang asli asahan, lahir di desa Pulau Maria, kecamatan Simpang Empat. saya sekarang tinggal di Aceh.
BAgaimana kalau dibuat forum diskusi?mari kita mempelajari sejarah kampung halaman kiata.
pak ada kabar tentang sk penempatan gak?
pak jul..sepertinya sudah bisa dibuat seminar tentang asahan dan Simargolang, biar jelas versi mana yang mau kita ikuti..trims..
Assalamualaikum untuk semua, salam kenal .
Assalamualaikum…..
Salam kenal semuanya. Senang sekali ada blog seperti ini yang bisa memberikan ilmu dan pengetahuan tentang tanah kelahiran saya. Saya lahir di kedai sianam kec. lima puluh batubara, sekarang tinggal di pekanbaru riau.
salam knal…
saya mau blajar asal usul krajaan simargolang….
karna saat ini saya lg mnliti asal usul bangsa batak…..
mail saya::: tupangmicra@gmail.co.id….
saya sangat brharap krjasama tman2 skalian n saya harap kita pt brtukar informasi….
sblumnya saya sampaikn trima kasih….
So, does one know the physical indicators and primarily the causes of anxiousness assault signals and indications and symptoms and signs and symptoms? As being a anxiousness assault commences, a chapter of adrenaline is dispersed thoughout the human body. Bloodstream stream circulation for that fingers or legs cut down (to create specified that significantly less bloodstream stream sheds within just the skirmish), and bloodstream stream movement increases to spots such as the upper higher higher thighs and biceps to aid the human body get ready for action. Because of to this lots of truly feel a numbness or tingling sensation inside of a anxiousness strike.
When you’re anxious, you happen to be fearful because of the anticipation inside the genuine or imagined risk, function, or predicament. Virtually most people has knowledgeable this sort of experience through their lives, Having said that, a great deal of individuals percieve ordinary, daily scenarios staying existence threatening. Of individuals individuals, pressure attacks may be an extremely serous difficulty.
panic disorder treatments
Iqbal tambah ganteng aja deh dan personil coboy junior juga mambah nganteng makin nge fenss sama coboy junnior boleh minta nomer hp personil coboy junior yang ganteng dan unyu unyu dong
Iqbal tambah ganteng ajah deh makin ngefess sama coboy junior boleh minta nomer hp personil coboy junior yang ganteng dan unyu unyu deh
I LOVE COBOY JUNIOR
tolong sms di nomer ini ya 085722792091
[…] Menurut Sumber lain Simargolang adalah pendiri Tangjung Balai, di hikayatkan bahwa Sultan Iskandar Muda melakukan perjalanan (atau penyerangan) ke Johor dan Malaka pada tahun 1612 M. Dalam perjalanan menuju tujuan tersebut, rombongan raja ini beristirahat di sebuah kawasan, di hulu sebuah sungai yang sekarang kita kenal dengan Asahan. Selesai beristirahat di hulu sungai ini, kemudian perjalanan dilanjutkan ke sebuah daerah yang berbentuk tanjung, yaitu daerah pertemuan antara Sungai Asahan dengan Sungai Silau. Di tanjung tersebut, Sultan Iskandar bertemu dengan Raja Simargolang. Sebagai tempat menghadap kepada raja, di daerah tersebut kemudian dibangun sebuah pelataran atau balai sehingga di sebut nama Tempat itu Tanjung Balai. . […]
Assalamualaikum, saya sangat tertarik dengan Blog ini, kalau bisa saya mempunyai saran marilah kita bukukan tentang Adat dan Budaya serta Perekonomian dan Kuliner pada masa zaman pada saat Simargolang terdahulu. ini adalah salah satu sejarah yang terpendam.
Seorang pemuda batak merantau ke Asahan sekitar tahun 1933. Pemuda itu bernama Jonathan Pandjaitan. Lama tak pulang dan tak ada beritanya, kakek menyuruh ayah saya untuk mencarinya sekitar tahun 1940 (katanya sebelum Jepang masuk). Berbulan mencari kesana-kemari, akhirnya ayah saya bertemu dengan abang kandungnya itu. Beliau telah menjadi menantu keluarga Kerajaan di Asahan. (Cerita ayah saya tsb, tidak begitu jelas lagi saya ingat apakah pertemuan mereka di Istana Kesultanan Asahan atau di Kedatukan Indrapura). Ayah saya sendiri telah meninggal dunia tahun 1994.
Setelah pertemuan itu, ayah pulang ke Sitorang – Toba membawa berita, bahwa abangnya itu hidup berkecukupan di negeri orang.
Kakek saya pun meninggal tahun 1949, tanpa pernah lagi bertemu dengan putranya tersebut. Beberapa kali ayah saya pergi ke Asahan mencari kabar berita sekitar tahun 1950 an, namun tidak ada lagi jejaknya. Diduga bahwa Jonathan Pandjaitan (mungkin namanya sudah berubah setelah memeluk agama islam) telah ikut menjadi korban pembunuhan massa yg dinamakan Revolusi Sosial, Maret 1946.
Sampai sekarang, kami mencari, kemungkinan apakah ada keluarga/ anak/ cucu keturunan dari Bapak tua Jonathan tersebut?
Semoga Tuhan membuka jalan. Amin.
Budiman Panjaitan
budimanpanjaitan@gmail.com
assalamualaikum..
hari ne teman saya mempertanyaakan ttg marga saya margolang pak, karna mereka maish sngat asing dengan margasaya.. saya search d google dan ketemu blog bapak.. saya baca blog bapak dan alhmdllah saya mulai paham dgan marga saya sendiri.. ehhehe
bgtu saya liat nama penulisnya bapak julfansyah margolang.. saya trgat kalau teman2 saya d atkp medan pernah menganngap saya kluarga salah satu pembin d atkp marga margolang katanya.
saya tanya siapa mereka bilang namanya bapak julfansyah margolang.. saya jd trgat bliauktika membaca blog bapak.. karna saya sendiri blm pernah bertemu dengan pembina atkp yg d maksd teman2 saya.
apakah bapak org yg sama?
salam kenal pak dari saya
Riska andani simargolang
Jadi teringat dengan buku Tuanku Rao, karangan Mangaraja Onggan Parlindungan, Kasihan Sisingamangaraja XII harus bertungkus lumus perang selama 26 tahun dengan Belanda.
Bahkan, Sisingamangaraja XII pernah berinisiatif untuk meminang putri Sultan Asahan. Pinangan tersebut disetujui oleh Sultan Asahan, karena mereka yakin Sisingamangaraja telah memenuhi syarat untuk melakukan ijab kabul. Namun pernikahan tersebut batal akibat masuknya Belanda.