Arsip untuk 9 Januari, 2008

pusdatin,07/01/2008

JAKARTA: Maskapai penerbangan nasional diminta melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap semua pesawat, tidak hanya ketika ada larangan terbang dari Uni Eropa.Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan semua maskapai perlu meningkatkan frekuensi pengawasan terhadap armadanya di antaranya dengan memeriksa semua pesawat terbang yang akan dioperasikan secara detail.

“Semua standar pemeriksaan itu harus dilakukan pada saat ada atau tidaknya larangan terbang yang diberikan UE [Uni Eropa] kepada Indonesia,” ujarnya, baru-baru ini.

Menhub menambahkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia sedang melakukan kerja sama dengan operator penerbangan asal Eropa, yakni KLM.

Dengan kerja sama itu diharapkan Garuda dapat mengikuti kriteria penerbangan Uni Eropa, sehingga terbuka peluang Garuda terbebas dari larangan terbang.

“Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu meminta dicarikan konsultan untuk Garuda, tapi daripada mencari konsultan, lebih baik dilakukan kerja sama saja. Saat ini Garuda sedang menjalin kerja sama dengan KLM, mudah-mudahan Garuda bisa mendapat prioritas untuk lepas dari larangan terbang Uni Eropa.”

Hasil rapat Komisi Transportasi Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada akhir November 2007 memutuskan perpanjangan larangan terbang bagi maskapai Indonesia ke negara-negara UE.

Dalam siaran persnya, Wakil Presiden Komisi Eropa bidang Transportasi Jacques Barrot mengatakan pihaknya sudah merevisi daftar maskapai yang dilarang terbang ke Eropa.

Bukan hukuman

Dia mengklaim daftar larangan terbang itu semata-mata untuk pencegahan, bukan hukuman. Daftar ini akan diperbarui tiap tiga bulan.

Dalam daftar larangan terbang, Uni Eropa memasukkan semua maskapai Indonesia, termasuk empat maskapai yang diaudit tim Uni Eropa pada 5-9 November, yaitu Garuda Indonesia, Mandala, Premiair, dan Airfast.

Sejumlah maskapai dari negara dunia ketiga juga masuk daftar hitam Uni Eropa itu a.l. Sudan, Afghanistan, Iran, Rwanda, Angola, Ukraina, Kongo, Liberia, dan Siera Leone.

Dalam perkembangan lain, Uni Eropa berencana menggelar workshop tentang keselamatan penerbangan pada 20 Januari 2008 di Bandung. Forum tersebut diharapkan menjadi tempat bertukar pikiran antara Indonesia dan Uni Eropa tentang standar keselamatan di kedua kawasan.

Meskipun workshop digelar saat larangan terbang terhadap maskapai Indonesia ke Eropa, forum tersebut akan dihadiri oleh para inspektur penerbangan Indonesia.

“Dengan adanya workshop ini kami mengharapkan dapat mempercepat momentum pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa. Kami harapkan airlines Indonesia segera terbang ke sana,” ujar Menhub.

Sumber : Bisnis Indonesia, 7 Januari 2008

pusdatin,08/01/2008

JAKARTA – Departemen Perhubungan (Dephub) mengundang investor lokal dan asing untuk masuk ke bisnis pelatihan pilot dan teknisi. Tawaran ini digelar menyusul tingginya kebutuhan pekerja di kedua jenis pekerjaan tersebut dalam empat tahun ke depan.Perkiraan Dephub, sampai 2012 Indonesia sedikitnya membutuhkan tambahan 2.500 pilot berdasarkan asumsi akan ada 250 pesawat yang datang secara bertahap sampai tahun itu. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Dephub Budhi Muliawan Suyitno menuturkan, 250 pesawat tersebut membutuhkan teknisi bisa dua kali dari kebutuhan pilot, sementara pramugari tiga kali lipatnya. ”Ini peluang untuk investor masuk. Saat ini Lion dan Batavia sudah membuka sekolah pelatihan pilot,” ujarnya di Jakarta kemarin.Dia mengatakan, kebutuhan pilot sebanyak itu akan sulit dipenuhi jika hanya mengandalkan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Sekolah yang berlokasi di Curug tersebut, lanjut Budhi, setiap tahunnya paling banyak mencetak pilot 120 orang. Jika dihitung dengan kebutuhan pilot sampai 2012, jumlah lulusannya masih belum mencukupi kebutuhan. ”Karena itu kita harap ada investor yang masuk. Bisa mereka membuka sekolah sendiri atau bekerja sama dengan maskapai,” cetusnya.Sebelumnya, Direktur Operasi Garuda Ari Sapari mengatakan, kebutuhan pilot Garuda dari 2008 hingga 2010 mencapai 225 orang. Perinciannya, 2008 sebanyak 111 pilot, 2009 sebanyak 54 pilot, dan 2010 sebanyak 20 pilot. Kebutuhan tersebut berdasarkan asumsi jumlah pilot yang pensiun dan estimasi 10% pertumbuhan jumlah pesawat. ”Itu belum termasuk pilot yang meninggalkan Garuda dan berpindah ke perusahaan lain,” kata dia. Di sisi lain, Komisi Uni Eropa (UE) kembali menjadwalkan hadir ke Indonesia pada 20 Januari 2008. Menhub Jusman Syafii Djamal mengatakan, kunjungan mereka kali ini tidak terkait dengan larangan terbang atas 51 maskapai nasional yang diperpanjang sejak 28 November 2007.

”Mereka datang untuk menggelar konferensi soal penerbangan di Bandung. Di sana kita akan samakan persepsi soal keselamatan penerbangan,” ujarnya. Terkait kelanjutan larangan terbang, Jusman mengatakan hal itu akan diputuskan dalam sidang triwulanan 27 negara anggota UE yang jatuh pada Februari 2008. Dalam sidang tersebut, 27 negara anggota UE akan mengambil suara untuk memutuskan kelanjutan larangan terbang atas Indonesia. Seperti diketahui, sebelum diperpanjang, pencekalan sudah diberlakukan UE sejak 6 Juli 2007 tanpa melalui proses audit di tingkat maskapai maupun Dephub.

Sumber : Seputar Indonesia 8 Januari 2008